Telur Meningkatkan Kolesterol Secara Berlebihan. Mitos atau Fakta?
Telur sering dianggap sebagai sumber protein yang baik dan bergizi. Namun, telur juga terkenal karena kandungan kolesterolnya yang tinggi, terutama pada kuning telur. Hal ini menyebabkan banyak orang bertanya-tanya apakah mengonsumsi telur dapat menyebabkan peningkatan kolesterol darah yang berbahaya. Dalam artikel ini, kita akan membahas apakah benar telur meningkatkan kolesterol secara berlebihan atau jika ini hanyalah mitos.
Kolesterol dalam Telur: Apa yang Perlu Anda Ketahui?
Satu butir telur mengandung sekitar 186 mg kolesterol, yang terdapat pada bagian kuning telur. Angka ini cukup tinggi, mengingat rekomendasi dari American Heart Association (AHA) yang menyarankan batas konsumsi kolesterol sekitar 300 mg per hari untuk orang sehat. Namun, apakah konsumsi telur dalam jumlah moderat benar-benar memengaruhi kadar kolesterol darah Anda?
Fakta Tentang Kolesterol dan Kesehatan
Kolesterol Dalam Tubuh dan Asupan Kolesterol Makanan Kolesterol dalam tubuh dibagi menjadi dua jenis utama:
- LDL (Low-Density Lipoprotein), sering disebut "kolesterol jahat," yang dapat menumpuk di dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
- HDL (High-Density Lipoprotein), atau "kolesterol baik," yang membantu mengangkut kolesterol dari pembuluh darah ke hati untuk diproses dan dibuang.
Meskipun telur mengandung kolesterol, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kolesterol dari makanan, seperti telur, tidak memengaruhi kolesterol darah secara signifikan pada sebagian besar orang. Tubuh kita memproduksi kolesterol sendiri, dan jika kita mengonsumsi lebih banyak kolesterol melalui makanan, tubuh biasanya akan mengurangi produksi kolesterol internal untuk menyeimbangkannya.
Peran Lemak Dalam Diet Banyak penelitian menunjukkan bahwa lemak jenuh (terutama yang ditemukan dalam makanan olahan dan daging berlemak) lebih berbahaya bagi kadar kolesterol darah daripada kolesterol yang ada dalam makanan seperti telur. Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan kadar LDL, yang lebih berisiko menyebabkan penyakit jantung, sedangkan telur dalam jumlah moderat tidak memiliki dampak yang sama.
Apa Kata Penelitian tentang Telur dan Kolesterol?
Penelitian-penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah moderat tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau memperburuk kadar kolesterol pada kebanyakan orang sehat. Beberapa temuan utama dari penelitian ini adalah:
Penelitian oleh American Heart Association (AHA) Menurut AHA, penelitian yang dilakukan dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa untuk sebagian besar orang, mengonsumsi satu telur per hari tidak meningkatkan risiko penyakit jantung. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa telur dapat membantu meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) dalam tubuh, yang justru bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Penelitian di Tahun 2018 di Journal of the American Medical Association (JAMA) Sebuah studi besar yang diterbitkan di JAMA pada tahun 2018 menemukan bahwa mengonsumsi telur dalam jumlah moderat tidak terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung pada sebagian besar orang dewasa sehat. Studi ini juga menunjukkan bahwa faktor-faktor lain seperti pola makan keseluruhan, aktivitas fisik, dan genetik lebih berperan besar dalam memengaruhi kadar kolesterol darah.
Pengaruh Genetik Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap kolesterol dalam makanan, yang berarti mereka mungkin mengalami peningkatan kolesterol darah setelah makan telur. Namun, ini adalah kasus yang jarang terjadi. Banyak orang memiliki respons tubuh yang lebih sedikit terhadap konsumsi kolesterol dalam makanan dibandingkan dengan peningkatan kadar kolesterol akibat konsumsi lemak jenuh.
Telur dan Diet Sehat: Apakah Telur Masih Aman Dikonsumsi?
Moderasi adalah Kunci Mengonsumsi telur dalam jumlah moderat — misalnya satu butir per hari — adalah bagian dari pola makan sehat yang seimbang, terutama jika dipadukan dengan makanan tinggi serat, sayuran, dan lemak sehat (seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun).
Pilihan Memasak yang Sehat Cara Anda memasak telur juga berpengaruh. Menggoreng telur dengan banyak minyak atau mentega dapat menambah jumlah kalori dan lemak jenuh, yang bisa berisiko bagi kesehatan jantung. Sebaiknya, telur direbus atau dimasak dengan sedikit minyak sehat.
Keseimbangan dengan Makanan Lain Telur dapat menjadi bagian dari diet sehat yang kaya akan protein dan nutrisi penting lainnya, tetapi harus dipadukan dengan makanan sehat lainnya, seperti buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan sumber protein lainnya (seperti ikan dan kacang-kacangan).
Kapan Telur Bisa Jadi Masalah?
Bagi Penderita Kolesterol Tinggi atau Penyakit Jantung Bagi orang yang memiliki kolesterol tinggi atau penyakit jantung, mengurangi konsumsi kolesterol dari makanan seperti telur bisa menjadi pilihan yang bijaksana, meskipun tidak harus menghindarinya sepenuhnya. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan Anda.
Makanan yang Mengandung Kolesterol dan Lemak Jenuh Jangan hanya fokus pada kolesterol yang ada dalam telur. Penting juga untuk memperhatikan kandungan lemak jenuh dan trans dalam diet Anda. Makanan olahan dan daging berlemak yang tinggi lemak jenuh lebih berisiko untuk meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kesimpulan
Mitos bahwa telur meningkatkan kolesterol secara berlebihan tidak sepenuhnya benar. Telur adalah sumber protein dan nutrisi yang baik dan dapat dimasukkan dalam pola makan sehat tanpa meningkatkan risiko kolesterol tinggi bagi sebagian besar orang. Kunci utamanya adalah moderasi dan memastikan pola makan Anda seimbang, serta memperhatikan faktor-faktor lain yang berpengaruh pada kesehatan jantung, seperti asupan lemak jenuh dan aktivitas fisik.
Dibuat Oleh : Fransiskus Blestio

Komentar
Posting Komentar