Mitos dan Fakta : Telur meningkatkan kolesterol berbahaya
Mitos: Telur berbahaya meningkatkan kadar kolesterol Mitos ini didasarkan pada fakta bahwa kuning telur mengandung kolesterol tingkat tinggi. Satu butir telur mengandung sekitar 200 mg kolesterol, jumlah yang signifikan dibandingkan asupan harian yang direkomendasikan. Namun penelitian menunjukkan bahwa pengaruh konsumsi telur terhadap kadar kolesterol darah tidak sekuat yang diharapkan. Sebuah studi terhadap 444 orang dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa bagi kebanyakan orang, makan satu butir telur sehari tidak meningkatkan risiko serangan jantung atau penyakit kardiovaskular lainnya. Studi tersebut melibatkan ratusan ribu peserta yang melaporkan pola makan dan penyakit mereka selama beberapa dekade, namun tidak menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi telur dan peningkatan risiko penyakit jantung.The Mayo Clinic menekankan bahwa meskipun telur memang mengandung kolesterol, pengaruhnya terhadap kadar kolesterol darah jauh lebih kecil dibandingkan lemak trans dan lemak jenuh. Lemak jenuh dan lemak trans diketahui memiliki efek lebih besar dalam meningkatkan kadar kolesterol LDL (“jahat”) dalam tubuh.
Fakta: Telur aman untuk kadar kolesterol Berdasarkan penelitian yang ada Kebanyakan ahli sepakat bahwa asupannya dalam jumlah sedang. Telur aman bagi kebanyakan orang, termasuk mereka yang memiliki masalah kolesterol. Sebuah penelitian di American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa makan 6 hingga 12 butir telur per minggu tidak memiliki efek negatif terhadap kadar kolesterol total pada penderita diabetes tipe 2. Hal ini menunjukkan bahwa respon tubuh terhadap kolesterol makanan mungkin berbeda dari orang ke orang. Ahli Gizi Inge Permadi menjelaskan bahwa kolesterol merupakan molekul penting bagi tubuh dan diperlukan untuk berbagai fungsi seperti produksi hormon dan pembentukan membran sel. Oleh karena itu kolesterol pada makanan seperti telur belum tentu menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi dengan bijak.
Pendapat Ahli dan Penelitian Medis Ahli gizi dan peneliti menekankan pentingnya memahami keseluruhan konteks nutrisi, daripada berfokus pada satu nutrisi. Jenis kolesterol yang perlu dimakan secara intensif. The Heart Foundation mengatakan banyak kesalahpahaman tentang telur berasal dari fakta bahwa kuning telur mengandung lemak. Namun, pengaruh lemak jenuh dan lemak trans terhadap peningkatan kadar kolesterol darah jauh melebihi pengaruh kuning telur itu sendiri. Dr Neelanjana Singh, ahli gizi klinis, mengatakan bahwa makan satu butir telur sehari aman dan dapat membantu penderita masalah kolesterol tinggi selama mereka tidak mengonsumsi terlalu banyak kolesterol dari sumber lain di hari yang sama bahkan bisa bermanfaat bagi banyak orang, termasuk manusia.
Kesimpulan
Mitos bahwa telur secara langsung meningkatkan kadar kolesterol berbahaya dalam tubuh telah dibantah oleh berbagai penelitian medis. Sementara kuning telur memang mengandung kolesterol, dampaknya terhadap kesehatan jantung jauh lebih kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor lain seperti jenis lemak dalam diet secara keseluruhan. Oleh karena itu, konsumsi telur dalam jumlah moderat dapat menjadi bagian dari pola makan sehat tanpa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular bagi kebanyakan orang. Penting untuk memperhatikan keseluruhan pola makan dan gaya hidup untuk menjaga kesehatan jantung secara optimal.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20231025090215-33-483429/doyan-makan-telur-bikin-kolesterol-tinggi-mitos-atau-fakta
gw anak gym makan telor tiap ari gpp tuhh, btw artikel yg sangat bermanfaat nih top dahh
BalasHapusmakanan favorit gw nihh pastinya sehatt lah
BalasHapus