Gula Membuat Anak Hiperaktif? Mitos atau Fakta?

 

Source : https://www.suara.com/lifestyle/2024/09/22/120335/cara-pendampingan-anak-hiperaktif-disorder

Banyak orang tua yang khawatir jika anak-anak mereka mengonsumsi terlalu banyak gula, karena sering ada anggapan bahwa gula dapat membuat anak menjadi hiperaktif. Misalnya, beberapa orang percaya bahwa setelah makan makanan manis, anak-anak menjadi lebih energik, sulit diam, dan cenderung lebih gelisah. Namun, apakah benar gula dapat menyebabkan hiperaktivitas pada anak? Artikel ini akan mengupas fakta di balik mitos tersebut.


Mengapa Gula Dikaitkan dengan Hiperaktivitas?

Kepercayaan bahwa gula bisa membuat anak menjadi hiperaktif berasal dari pengalaman sehari-hari. Seringkali, setelah anak mengonsumsi makanan atau minuman manis, seperti permen atau soda, mereka menunjukkan peningkatan energi yang dapat tampak seperti hiperaktivitas. Namun, hal ini tidak selalu berhubungan langsung dengan kandungan gula dalam makanan tersebut. Beberapa faktor yang membuat gula dikaitkan dengan perilaku hiperaktif adalah:

  1. Kenaikan Energi Sementara Gula memberikan lonjakan energi yang cepat karena tubuh menyerapnya dengan cepat, yang mungkin menyebabkan anak terlihat lebih aktif. Namun, efek ini biasanya bersifat sementara, dan anak bisa merasa lelah atau lesu setelahnya.

  2. Lingkungan yang Penuh Stimulasi Anak-anak sering mengonsumsi makanan manis dalam situasi sosial yang penuh stimulasi, seperti pesta ulang tahun atau perayaan, yang bisa membuat mereka lebih bersemangat dan sulit tenang.

  3. Harapan Sosial dan Budaya Banyak orang dewasa, termasuk orang tua, yang percaya bahwa gula dapat memengaruhi perilaku anak. Keyakinan ini sering dipengaruhi oleh pengamatan sehari-hari dan sering kali disebarkan dalam cerita-cerita sosial atau kebiasaan keluarga.


Apa Kata Penelitian Mengenai Gula dan Hiperaktivitas?

Beberapa penelitian ilmiah telah dilakukan untuk memeriksa apakah konsumsi gula memang menyebabkan hiperaktivitas pada anak-anak. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada bukti kuat yang mendukung bahwa gula menyebabkan hiperaktivitas pada anak-anak yang sehat.

  1. Penelitian yang Dilakukan oleh Dr. Jennifer H. Wolraich Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Jennifer H. Wolraich dan timnya pada tahun 1994 menunjukkan bahwa konsumsi gula, baik itu dalam bentuk permen atau makanan manis, tidak memengaruhi perilaku atau kinerja anak-anak dalam pengujian yang dilakukan. Penelitian ini melibatkan anak-anak dengan atau tanpa gangguan perilaku dan hasilnya tetap menunjukkan bahwa gula tidak menyebabkan peningkatan hiperaktivitas.

  2. Faktor Psikologis dan Harapan Dalam beberapa studi lainnya, ditemukan bahwa efek hiperaktivitas sering kali terkait dengan harapan psikologis. Jika orang tua atau pengasuh yakin bahwa gula akan menyebabkan anak menjadi hiperaktif, mereka mungkin lebih cenderung untuk mengamati atau menafsirkan perilaku anak dengan cara yang mendukung keyakinan tersebut.

  3. Pengaruh Makanan dan Minuman Berkafein Beberapa makanan atau minuman yang sering dikonsumsi bersamaan dengan makanan manis, seperti soda berkafein, dapat memiliki efek stimulan yang lebih kuat. Kafein dan gula yang dikombinasikan dalam jumlah besar dapat memengaruhi tingkat energi dan perilaku anak, tetapi ini lebih terkait dengan kandungan kafein daripada gula itu sendiri.


Mungkinkah Gula Memiliki Efek Terhadap Beberapa Anak?

Meskipun penelitian tidak mendukung adanya hubungan langsung antara gula dan hiperaktivitas, ada beberapa kondisi medis tertentu yang bisa memperburuk reaksi terhadap gula:

  1. Gangguan Perhatian dan Hiperaktivitas (ADHD) Anak-anak dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) mungkin menunjukkan peningkatan gejala jika mereka mengonsumsi gula dalam jumlah besar, tetapi hal ini lebih disebabkan oleh kepekaan individu terhadap perubahan gula darah atau masalah metabolisme, bukan karena gula itu sendiri.

  2. Pola Makan Tidak Seimbang Konsumsi gula berlebihan secara teratur dapat menyebabkan fluktuasi gula darah yang tajam, yang berpotensi menurunkan energi anak, membuat mereka merasa gelisah atau cemas. Namun, ini lebih berkaitan dengan kualitas pola makan keseluruhan dan bukan hanya konsumsi gula sekali-sekali.


Mitos yang Mengelilingi Gula dan Perilaku Anak

  1. Mitos: "Anak-anak yang mengonsumsi gula berlebihan pasti menjadi hiperaktif." Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa gula menyebabkan hiperaktivitas. Penyebab perubahan perilaku lebih kompleks dan bisa melibatkan berbagai faktor lain, seperti lingkungan sosial, tidur, atau masalah emosional.

  2. Mitos: "Gula membuat anak menjadi lebih sulit dikendalikan." Fakta: Perilaku anak lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan emosi. Gula memang dapat memengaruhi tingkat energi sementara, tetapi ini tidak berarti anak akan menjadi lebih sulit dikendalikan.


Tips Mengelola Konsumsi Gula pada Anak

Meskipun gula tidak menyebabkan hiperaktivitas secara langsung, konsumsi gula tetap harus dibatasi demi kesehatan anak secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola konsumsi gula pada anak:

  1. Pilih Camilan Sehat
    Gantilah camilan manis dengan pilihan yang lebih sehat, seperti buah-buahan, yogurt tanpa tambahan gula, atau kacang-kacangan.

  2. Batasi Makanan dan Minuman Manis
    Batasi konsumsi makanan dan minuman manis, terutama yang mengandung gula tambahan, dan pastikan anak-anak makan dengan seimbang.

  3. Pentingnya Pola Makan Seimbang
    Fokus pada pola makan seimbang yang mencakup protein, serat, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks untuk membantu menjaga energi dan mood anak sepanjang hari.

  4. Perhatikan Durasi dan Waktu Konsumsi
    Hindari memberi makanan manis terlalu dekat dengan waktu tidur, karena ini bisa memengaruhi tidur anak.


Kesimpulan

Gula tidak menyebabkan hiperaktivitas pada anak-anak. Meskipun ada lonjakan energi sementara setelah mengonsumsi gula, ini tidak berarti bahwa gula secara langsung membuat anak menjadi lebih hiperaktif. Perilaku anak lebih dipengaruhi oleh faktor lain, seperti pola makan keseluruhan, kondisi medis seperti ADHD, dan faktor psikologis atau lingkungan. Sebaiknya, orang tua mengelola konsumsi gula dengan bijak untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan anak tanpa khawatir berlebihan tentang dampak gula terhadap perilaku mereka.

Dibuat Oleh : Fransiskus Blestio


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MITOS ATAU FAKTA : TELUR MENYEBABKAN BISULAN

Mitos atau Fakta : Minum kopi bisa mencegah ngantuk

Mitos atau Fakta Harus Menjalankan Gaya Hidup Sehat untuk Penderita Diabetes